Breaking

LightBlog

Selasa, 21 Juli 2020

Materi Dasar Desain Grafis 1

1.      Pengertian Desain Grafis


Pengertian Desain Grafis]

pengertian desain grafis

Sebelum mendalami apapun lebih baik kita mengetahui dulu pengertian atau arti dari sesuatu tersebut. Hal ini akan lebih memudahkan kita dalam memahami hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut.

Baiklah, kita bahas mengenai pengertian desain grafis.

Desain grafis tersusun atas dua kata, yaitu desain dan grafis. Desain adalah kerangka bentuk atau metode perancangan estetika yang didasari dengan kreatifitas.

Sedangkan grafis merupakan ilmu dari perancangan titik maupun garis sehingga akan membentuk sebuah gambar yang dapat memberikan informasi serta berhubungan dengan proses pencetakan.

Desain grafis adalah …

Ilmu yang mengandalkan kreatifitas untuk menciptakan sebuah rancangan bentuk gambar dengan tujuan akhir untuk dicetak disebut desain grafis. Kreatifitas memang sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk menciptakan sebuah desain grafis.

“Hasil desain memang bisa ditiru.. Tapi tidak dengan Kreativitasnya”

Desain grafis bisa juga diartikan sebagai suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan dengan efektif.


Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art.

Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau media lainnya seperti gambar atau fotografi. Desain grafis umumnya diterapkan dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.

Beberapa tokoh menyatakan pendapatnya mengenai desain grafis :

Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai
” aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri”. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.

Sedangkan Jessica Helfand dalam situs mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.



Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.

Menurut Michael Kroeger, visual communication (komunikasi visual) adalah latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition). Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.

Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan.

Kategori Desain Grafis
Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori:
1.  Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
2.  Web Desain: desain untuk halaman web.
3.  Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.
4.  Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.
5.  Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.

Setelah mengetahui apa saja hasil karya desain grafis dan begitu pula arti desain grafis, saatnya kita akan memahas apa saja yang harus dikuasai pertama kali oleh seorang desainer grafis.

2. Sejarah Desaign Grafis 

Sejarah desain grafis tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan seni rupa. Karenanya, produk komunikasi visual tertua yang pernah ditemui. ialah lukisan gua di Lascaux, Prancis, yang diperkirakan berasal dari 15. 000- 10. 000 SM. Simbol- simbol berbentuk ideogram ini sehabis itu berkembang jadi aksara yang pada masa modern initertib kita gunakan.

Henry Cole jadi salah seorang yang sangat pengaruhi dalam pendidikan desain di Inggris, ia meyakinkan pemerintah tentang berartinya desain dalam sesuatu setiap hari yang berjudul Journal of Design and Manufactures. Dia menyelenggarakan The Great Exhibition bagaikan perayaan atas munculnya teknologi industri modern dan desain bergaya Victoria.

Dari tahun 1891 sampai 1896, Percetakan William Morris Kelmscott mempublikasikan novel karya desain grafis yang dibuat oleh gerakan Arts and Crafts, dan membuat novel dengan desain yang lebih bagus dan elok buat dijual kepada orang- orang kaya. Morris meyakinkan adanya keahlian pasar buat bahan- bahan desain grafis. Morris pula mempelopori pemisahan desain grafis dari seni rupa. Karya–karya Morris dan karya dari pergerakan Private Press secara langsung mempengaruhi Art Nouveau, dan secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan desain grafis pada dini abad ke 20.

Kata Desain Grafis dini kali digunakan pada tahun 1922 di sesuatu esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design yang ditulis oleh William Addison Dwiggins, seorang desainer novel Amerika.

Raffes Graphic Design, yang diterbitkan pada tahun 1927, dikira bagaikan novel dini yang mengenakan istilah Desain Grafis pada judulnya

The signage in the London Underground ialah contoh desain klasik pada abad modern yang mengenakan jenis huruf yang dirancang oleh Edward Johnston pada tahun 1916.

Pada tahun 1920, Aliran konstuktivisme di Uni Soviet memandang seni yang berorientasi orang tidak ada khasiatnya buat Rusia dan membuat sesuatu yang dapat diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain bangunan, fitur teater, poster, kain, pakaian, perabot, logo, menu, dll.

Jan Tschichold merumuskan prinsip- prinsip dasar tipografi modern pada tahun 1928 dalam bukunya yang berjudul New Typography. Tschichold, Bauhaus, Herbert Bayer and Laszlo Moholy- Nagy, and El Lissitzky ialah tipografer yang pengaruhi besar dalam ilmu desain grafis yang kita ketahui dikala ini ini. Mereka mempelopori tata cara penciptaan yang digunakan sepanjang abad ke 20. Pada tahun- tahun berikutnya desain grafis menciptakan banyak pengakuan dan mulai banyak diterapkan. Pasca Perang Dunia II, kebutuhan hendak desain grafis meningkat pesat, sangat utama buat periklanan dan kemasan produk. Perpindahan Sekolah Bauhaus dari Jerman ke Chicago pada tahun 1937 membawa pengaruh besar pada desain di Amerika. Nama- nama yang terkenal antara lain Adrian Frutiger( desainer jenis huruf Univers dan Frutiger), Paul Rand( yang dari akhir 1930- an sampai kematiannya pada tahun 1996 mengenakan prinsip Bauhaus dan menerapkannya padaiklan dan desain logo.

Perkembangan industi desain grafis tumbuh bertepatan dengan perkembangan konsumerisme. Mengenai ini menimbulkan kritik dari berbagai komunitas desain yang tertuang dalam First Things First manifesto yang dini kali diterbitkan pada tahun 1964 dan diterbitkan kembali pada tahun 1999 di majalahÉmigré. Konsumerisme terus tumbuh, sehingga terus memacu pertumbuhan ilmu desain grafis. Mengenai ini menarik para praktisi desain grafis, sebagian antara lain ialah: Rudy VanderLans, Erik Spiekermann, Ellen Lupton and Rick Poynor.

Kamu pula dapat belajar desain grafis yang lebih mendalam lagi di artikel saya yang berjudul 


Batasan Media Desain Grafis

batas media dasar desain grafis
www.lawumedia.com

Pada awalnya desain grafis diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, brosur, majalah. Tapi seiring berjalannya waktu dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka desain grafis saat ini juga diterapkan dalam media elektronik.

Penerapan desain grafis pada media elektronik itu biasanya disebut dengan desain interaktif atau desain multimedia. Hal ini juga menyebabkan perubahan pada dimensi. Saat ini desain grafis dapat juga diterapkan desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

Kategori Desain Grafis

kategori dasar desain grafis
www.instantshift.com

Desain grafis terbagi menjadi beberapa kategori. Pemabagian kategori tersebut secara garis besar seperti ini:

  • Printing (percetakan) antara lain seperti brosur, poster, flyer, leaflet, pamflet, ooklet, buku, majalah, periklanan, dan publikasi lain yang serupa.
  • Web Design untuk mengatur tampilan halaman website.
  • Film meliputi CD, DVD, CD multimedia utnuk promosi.
  • Identifikasi (Logo)
  • Desain produk

Prinsip Desain Grafis

prinsip desain grafis
markey.id

Untuk menghasilkan desain yang berkualitas diperlukan pertimbangan dalam
mengorganisasikan elemen-elemen grafis sesuai dengan prinsip-prinsip desain
secara tepat.

Desain yang baik adalah desain yang dapat menarik perhatian sehingga banyak mata yang tertuju padanya dan maksud dari desain tersebut dapat tersaimpaikan. Semua itu dapat tercapai jika mengandung prinsip desain grafis.

Apa saja prinsip desain grafis itu ?

1. Keseimbangan (Balence)

Komponen desain harus tampil seimbang dan harmonis secara keseluruhan. Keseimbangan memberikan kesan teratur dan tidak berat sebelah. Desainer harus bisa memadukan teks, gambar dan warna dengan komposisi yang pas.

Ada beberapa cara untuk mendapatkan keseimbangan, yaitu keseimbangan simetris, keseimbangan asimetris, dan keseimbangan horizontal.

2. Kesatuan (Unity)

Kesatuan mengandung pengertian semua bagian dari unsur grafis
bersatu pada dan serasi sehingga pembaca memahaminya sebagai suatu
kesatuan.

Untuk mencapai kesatuan desainer harus mengerti tentang
garis, bentuk, warna, tekstur, kontras nilai, format, keseimbangan, titik
fokus dan ritme.

Dengan prinsip kesatuan ini dapat membantu semua unsur menjadi sebuah kepaduan dan menghasilkan tema yang kuat. Hal itu dapat memperlihatkan sebuah hubungan yang saling mengikat.

3. Ritme (Rhythm)

Ritme adalah prinsip desain yang menyatukan irama. Bisa juga berarti pengulangan unsur-unsur desain grafis yang menimbulkan kesan gerak dan keselarasan yang baik.

Di dalam pengulangannya desainer dapat memberikan penekanan tertentu. Ritme mampu mengarahkan perhatian dari bagian yang satu ke bagian yang lain. Ada ritme yang sederhana dan ada juga yang kompleks.

4. Penekanan (Emphasis)

Tidak semua unsur grafis memiliki peran yang sama pentingnya. Oleh karena itu, dalam setiap desain harus ada satu yang ditonjolkan.

Prinsip penekanan memiliki fungsi untuk menonjolkan satu bagian tersebut agar mengarahkan pandangan khalayak sehingga apa yang mau disampaikan dapat tersalurkan.

5. Proporsi

Proporsi adalah perbandingan antara satu bagian objek dengan objek lain atau dengan keseluruhannya. Proporsi berbeda dengan skala.

Proporsi sangat terkait dengan objek lain yang telah diketahui sebelumnya. Misalnya
ukuran gambar yang serasi untuk newsletter jelas kurang proporsional
untuk baliho.

Proporsi dapat juga diartikan sebagai peruabahan ukuran atau size dengan tidak mengubah salah satu dari ukuran panjang, lebar, atau tingginya. Sehingga meskipun telah mengalami perubahan, gambar akan terlihat distorsi.

10 komentar:

Adbox